Qalamul Umran Indonesia (QUI) didirikan atas inisiasi Yayasan Penabulu bersama beberapa tokoh masyarakat dengan berbagai latar belakang. Inisiator berdirinya QUI berpandangan bahwa arah dan ukuran keberhasilan pembangunan berkelanjutan dalam berbagai sektor akan sangat ditentukan seberapa besar irisan sinergi dapat dibangun secara kolektif oleh berbagai aktor pelaku pembangunan, seperti Pemerintah, Sektor Bisnis, Akademisi, Media Massa, dan Masyarakat Sipil. Pandangan ini sejalan dengan konsep gotong royong menjadi nilai budaya masyarakat Indonesia. Konsep ini sering kali dimanfaatkan sebagai mekanisme dalam mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi dan mewujudkan kesejahteraan sosial. Konsep gotong royong bagi masyarakat Indonesia sudah menjadi pandangan hidup, sehingga tidak bisa dipisahkan dari aktivitas kehidupannya sehari-hari. Konsep gotong royong dapat menjadikan kehidupan manusia menjadi lebih berdaya dan sejahtera. Melalui gotong royong berbagai permasalahan kehidupan sosial dapat terpecahkan secara mudah dan murah, demikian juga dengan kegiatan pembangunan. Implementasi nilai gotong rotong dalam kehidupan masyarakat terkandung makna kesetaraan, keadilan, kebersamaan, kepedulian, dan mengacu kepada kepentingan bersama. Melalui konsep negara kesejahteraan (welfare state), pembangunan di Indonesia ditujukan untuk menyejahterakan rakyatnya yang diwujudkan melalui pelayanan, bantuan, perlindungan dan pencegahan masalah-masalah sosial. QUI melalui program-programnya berupaya untuk mendorong terwujudkan Kesejahteraan Masyarakat Indonesia melalui sinergi dan peran serta aktor-aktor pembangunan secara kolektif